DIALEKTIKAJAMBI.COM, Merangin: Gubernur Jambi Al Haris
menyatakan, Pemerintah Provinsi Jambi akan mengangkat tradisi Bantai Adat
menjadi event tahunan ditingkat Provinsi Jambi yang selanjutnya bisa menjadi
event nasional bagi Provinsi Jambi. Hal tersebut dinyatakan Al Haris pada acara
Bantai Adat Sekaligus Sedekah Anak Negeri, bertempat di Desa Dusun Baru Rantau
Panjang, Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin, Selasa (29/03/2022).
Rangkaian kegiatan tradisi Bantai Adat ini diawali
dengan Pawai Ta'ruf dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah dan
Penyantunan Anak Yatim, yang mengangkat tema “Dengan Khatam Al-Qur'an Kita
Ciptakan Generasi Islam yang Cinta Al-Qur'an Dan Peduli Terhadap Anak Yatim”.
Acara dilanjutkan dengan Sedekah Bumi yaitu dengan makan bersama di Rumah Tuo
Rantau Panjang serta diakhiri dengan pembukaan Bantai Adat.
Al Haris mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jambi
kedepannya akan mengangkat tradisi Bantai Adat menjadi event tahunan ditingkat
Provinsi Jambi yang merupak wujud rasa nikmat syukur sekaligus memuliakan bulan
suci Ramadhan, sehingga nantinya bisa menjadi event nasional bagi Provinsi
Jambi.
“Berawal dari acara Khatam Al Quran, Bantai Adat dan
ditutup dengan Silat Penyudon setelah Hari Raya Idul Fitri nanti, dengan
demikian lengkap sudah tradisi ini yang sesuai dengat pepatah Adat bersendi
Syara', Syara' bersendi kitabullah, dimana ketika adat digabungkan dengan
syara' akan menjadi lengkap. Kita sebagai masyarakat Rantau Panjang sangat
menghormati nilai-nilai adat sekaligus menggunakan agama ditengah-tengah
masyarakat, maka ada kolaborasi dari budaya, agama dan adat menyatu secara
harmonis,” ujar Al Haris.
Al Haris mengatakan, Bantai Adat merupakan tradisi
turun temurun masyarakat Merangin yang sarat makna dan nilai-nilai luhur untuk
menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi menyambut bulan suci Ramadhan
sebagai kearifan lokal masyarakat Merangin ini bermakna penting untuk
meningkatkan dan merekatkan kebersamaan, silaturahmi, dan solidaritas sosial
masyarakat.
“Saya mengharapkan tradisi ini terus dijaga dan
dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya dan tradisi Provinsi Jambi,
serta menjadi momentum untuk membangkitkan semangat dan kekuatan kolektif
sehingga terbangun sinergitas antara berbagai elemen masyarakat sebagai upaya
membangkitkan sektor pariwisata dan juga perekonomian masyarakat dan daerah
Provinsi Jambi,” kata Al Haris.
Lebih lanjut Al Haris menuturkan, sesuai dengan arahan
Bapak Presiden RI, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
merupakan salah satu langkah pemerintah yang menggabungkan masyarakat,
pemerintah, dan pihak terkait untuk bergerak bersama memulihkan kondisi ekonomi
nasional dan daerah pasca pandemi.
Gernas BBI menjadi upaya untuk mendorong dan
meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal, dengan mendorong masyarakat
membeli produk lokal, dalam rangka mendukung perkembangan dan kemajuan industri
UMKM dan Ekonomi Kreatif, yang muaranya adalah pulih dan bangkitnya
perekonomian daerah dan nasional.
Bupati Merangin, H.Mashuri menyampaikan, tradisi Bantai
Adat merupakan suatu bentuk interaksi antara sesama masyarakat dalam
menumbuhkan rasa gotong royong yang merupakan warisan dan tradisi dari
masyarakat Kabupaten Merangin sampai saat saat ini. Pemerintah Kabupaten
Merangin terus mendorong untuk menjadikan momen-momen seperti ini sebagai
tujuan wisata agar nantinya Desa di Kabupaten Merangin menjadi lebih terkenal
dan lebih maju karena bantai adat ini adalah kegiatan tradisional di Provinsi
Jambi ini yang hanya ada di Desa Rantau Panjang.