DIALEKTAJAMBI.COM, JAMBI : Hingga saat ini, pelajar di Kota Jambi, terutama yang berada di tingkat pendidikan mulai dari PAUD hingga SMP, masih menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Keputusan untuk melanjutkan PJJ ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi kabut asap yang telah terjadi belakangan ini di Kota Jambi.
Namun, anggota DPRD Kota Jambi, Zayadi, menyarankan adanya evaluasi terkait kebijakan ini.
Menurutnya, Pemkot Jambi perlu melakukan evaluasi lebih mendalam terhadap dampak dari kebijakan tersebut.
"Perlu dikaji keefektifannya. Saya mendapatkan banyak masukan dari orang tua dan guru-guru," ujar Zayadi dalam pernyataannya kepada JambiOne.com, Senin Siang (9/10/2023).
Ia menerima masukan bahwa sebagian pelajar dan anak-anak cenderung memilih bermain di luar saat PJJ berlangsung, yang seharusnya tidak terjadi.
Selain itu, pembelajaran daring juga dapat membuat sebagian besar siswa menjadi terlalu bergantung pada mesin pencari internet dan kerja sama dalam mengerjakan tugas, daripada mengembangkan kemampuan belajar secara mandiri.
"Harapannya, kebijakan ini dapat dievaluasi kembali. Bisa saja masuk sekolah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. pakai masker, jam belajar dikurangi, dan lainnya," tambah Zayadi.