DIALEKTIKAJAMBI.COM, JAMBI : Anggota Komisi I
DPRD Provinsi Jambi, Kemas Alfarabi mengapresiasi keputusan Gubernur Jambi
menyetop sementara aktivitas angkutan batu baru, menyusul kemacetan parah di
ruas jalan nasional di Kabupaten Sarolangun dan Batanghari pada Selasa hingga
Rabu kemarin.
Namun sebaiknya kata dia harus ada target
penyelesaiannya, jangan sampai aktivitas nya ditutup sementara, namun setelah
di buka kembali akan terulang seperti kemacetan kemarin.
“Hentikan aktivitas batu bara hingga jalan
khusus itu selesai, sehingga ada beban dari perusahaan batu bara itu, kalau
seperti ini takutnya pembangunan jalan khusus di ulur mereka,” kata Kemas,
Kamis (2/3/2023).
Kemas juga menyebutkan, terkait jalan khusus
batu bara, tidak semua perusahaan tambang batu bara ikut terlibat. Harusnya
kata dia seluruh perusahaan tambang baik yang besar mau yang kecil harus ikut
berpartisipasi dalam pembangunan jalan khusus tersebut.
"Baru tiga perusahaan yang ikut
berpartisipasi jalan khusus batu bara dari 21 perusahaan, seharusnya seluruh
tambang yang ikut serta sehingga jalan khusus tersebut cepat
terselesaikan," tegasnya.
Selain itu, permintaan batu bara dari
Kementerian BUMN itu sebanyak 40 juta ton per tahunnya, sedangkan cadangan batu
bara di Provinsi Jambi ini sebesar 1,9 miliar ton atau dalam waktu 100 tahun
baru habis.
"Target nya begitu besar 40 juta ton dalam
setahun tidak sebanding dengan bantuan dari perusahaan batu bara yang hanya
memberi Rp 3,9 miliar. Jika diuangkan 40 juta ton itu uang nya 70. Mereka
beralasan batu bara ini untuk membantu inflasi nasional agar terdongkrak, tapi
nyatanya Jambi menjadi daerah yang paling tertinggi inflasi nya mencapai angka
8,55 persen, ujung-ujungnya tetap masyarakat terkena dampaknya," jelasnya.
Provinsi Jambi, lanjutnya, banyak dari hasil
buminya yang dihasilkan, tetapi Jambi tidak ada perubahan, seperti
infrastruktur dan pelabuhan nasional yang hingga saat ini belum selesai.
Kemas berharap agar Gubernur Jambi memberi
peraturan yang jelas dan tepat, jangan terlalu banyak aturan tentang batu bara,
cukup satu poin saja.
"Jadi sekarang belum jelas, apa besok di
buka lagi aktivitas batu bara. Saya menyarankan tutuplah tambang batu bara hingga
jalan khusus itu selesai, jadi permasalahan kemacetan bakal terhindari,”
katanya menambahkan.